Skip to main content

Mekanisme Kerja Asam Benzoat Sebagai Bahan Pengawet Makanan


Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food additive) saat ini sering ditemui pada makanan dan minuman. Salah satu bahan tambahan pada makanan adalah pengawet
bahan kimia yang berfungsi untuk memperlambat kerusakan makanan, baik yang disebabkan mikroba pembusuk, bakteri, ragi maupun jamur dengan cara menghambat, mencegah, menghentikan proses pembusukan dan fermentasi dari bahan makanan (Winarno, F. G. dan S. L. Jenie. 1983)

Salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan adalah asam benzoat. Asam benzoat lebih banyak digunakan dalam bentuk garamnya karena kelarutannya lebih baik daripada bentuk asamnya. Bentuk garam dari asam benzoat yang banyak digunakan adalah natrium benzoat. Benzoat dan turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba. Natrium benzoat bekerja efektif pada pH 2,5-4 sehingga banyak digunakan pada makanan
atau minuman yang bersifat asam (Winarno, 1980). Benzoat sering digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah minuman ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain.
Asam benzoat/asam benzene karboksilat/asam phenil karboksilat (C7H6O2 atau C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet yang dianggap GRAS oleh FDA, dan secara kimia dapat dihasilkan melalui oksidasi fase cair dari toluena (Srour, 1989; WHO, 2000). Asam benzoat memiliki bentuk serbuk kristal padat, tidak berwarna, tidak berbau, sedikit terlarut didalam air, tetapi larut dalam etanol dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton. Asam benzoat, dalam bahan pangan umum digunakan sebagai bahan pengawet. Namun diluar itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai penghambat korosi (WHO, 2000).

Pengolahan (pengawetan) dilakukan untuk memperpanjang umur simpan (lamanya suatu produk dapat disimpan tanpa mengalami kerusakan) produk pangan. Proses pengolahan apa yang akan dilakukan, tergantung pada berapa lama umur simpan produk yang diinginkan, dan berapa banyak perubahan mutu produk yang dapat diterima. Berdasarkan target waktu pengawetan, maka pengawetan dapat bersifat jangka pendek atau bersifat jangka panjang.

Sumber: https://warstek.com

Comments

Popular posts from this blog

6 Manfaat Teh Hitam untuk Kesehatan

Teh hitam telah lama dikenal dengan khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat teh hitam adalah mencegah penyakit jantung. Namun, ada banyak manfaat teh hitam lainnya yang juga bisa Anda dapatkan jika mengonsumsinya dengan benar.  Teh hitam berasal dari daun Camellia sinensis, tanaman yang sama dengan teh hijau. Untuk membuat teh hitam, daun teh akan melalui proses pengeringan dan oksidasi hingga menghasilkan rasa yang kuat dan warna yang lebih gelap dibandingkan teh hijau.  Selain rasa yang kuat, teh hitam juga mengandung kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis teh lainnya. Teh hitam juga kaya akan antioksidan, sehingga dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan.  Kandungan Nutrisi Teh Hitam  Di dalam seduhan 100 gram teh hitam, terkandung nutrisi sebagai berikut:  99,7 gram air  1 kkal energi  0,3 gram karbohidrat  0,02 miligram zat besi  3 miligram magnesium  1 miligram fosfor  37 miligram kalium  20 miligram kafein  Selain itu, teh hitam mengandung ka